STAIN – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tengku Dirundeng Meulaboh akan memulai pembangunan kampus baru untuk menunjang peningkatan status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada 2018.
Kepala Bagian Humas STAIN TDM, Muchsinuddin di Meulaboh, mengatakan, pemerintah telah menganggarkan sebesar 10 miliar untuk tahap pertama pembangunan selama 2017.
“Untuk peletakan batu pertama Insyaallah akan dilakukan oleh Menteri Agama RI pada awal April 2017 di Alu Penyareng, Kecamatan Meureubo. Saat ini proses pembersihan lahan sudah selesai dilakukan, tinggal penimbunan,”katanya.
Pernyataan itu disampaikan usai pengukuhan dan pelantikan pejabat fungsional kampus tahun 2017 di aula Kampus STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh.
Muchsinuddim menyampaikan, untuk 2018, kampus tersebut mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat dalam hal ini dari Kementerian PPN/ Bappenas senilai Rp20 miliar untuk mempercepat proses penuntasan kampus di area seluas 50 hektare.
Muchsinuddin menambahkan STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh menargetkan menyandang status Institut Agama Islam Negeri (IAIN), karena itu semua kelengkapan infrastruktur, administrasi serta sumberdaya manusia di kampus itu terus ditingkatkan.
“Untuk menuju ke IAIN kemudian UIN itu wajib kami lakukan, apalagi keberadaan kampus kita sudah sangat ideal untuk barat selatan Aceh. Rintisan dan persiapan terus kita lakukan untuk mewujudkan hal itu,”sebutnya.
Lebih lanjut disampaikan, kampus tersebut baru-baru ini juga telah resmi membuka dua program studi baru yakni Prodi Penyiaran Masyarakat Islam dan Prodi Ilmu Al Quran Syariah untuk pemenuhan syarat menuju IAIN pada 2018.
Dengan demikian, saat ini kampus kebanggaan masyarakat di wilayah barat dan selatan Provinsi Aceh itu telah lengkap memiliki 11 program bidang studi agama yang siap menampung ribuan calon mahasiswa baru nantinya.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas PTKIN dalam peningkatan profesionalitas untuk mahasiswa dan dosen. Tahun ini STAIN telah keluar SK dua prodi baru yaitu Prodi PMI Dakwah dan Prodi Ilmu Al-Quran-Syariah,”sebutnya. [Sumber: Antara Aceh]