
Aceh Barat, (STAIN Meulaboh) – Tim penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 Kabupaten Aceh Barat mengusulkan pembangunan Madrasah Internasional sebagai salah satu prioritas pembangunan sektor pendidikan keagamaan, pembahasan tersebut digelar dalam rapat awal RPJMD yang berlangsung di Hotel Ayani. Banda Aceh pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Anggota Tim Penyusun RPJMD Aceh Barat, Dr H Syamsuar MAg menyampaikan, rencana pembangunan madrasah internasional ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni menghadirkan satu madrasah bertaraf internasional di setiap provinsi.
“Madrasah ini nantinya akan berada di bawah pengelolaan Kementerian Agama pusat,” ujar Syamsuar yang juga menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh.
Dalam proses inisiasi, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Syamsuar bersama Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM telah melakukan audiensi awal dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Prof Dr M Arskal Salim GP MAg.
“Pak Sekretaris Dirjen merespon positif usulan tersebut dan meminta agar Pemkab Aceh Barat segera mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Agama sebagai langkah awal,” ungkapnya.
Selain pembangunan madrasah internasional, pembahasan RPJMD juga mencakup perencanaan riset dan pengembangan industri strategis di wilayah Kabupaten Aceh Barat, sebagai langkah memperkuat pembangunan berbasis potensi daerah.
Dalam rapat rencana tersebut juga membahas upaya penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui upaya legalitas tambang, baik tambang emas maupun lainnya.
Syamsuar berharap, rencana pembangunan di Aceh Barat dapat terwujud dan terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.[]
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh