
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh melatih desain media pembelajaran bagi mahasiswa.
Pelatihan yang diikuti oleh 29 mahasiswa semester V tersebut berlangsung di ruang Perkuliahan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan mulai 4 Oktober hingga 24 November 2025 mendatang.
Ketua Prodi PAI, Khairuddin Hasan MPd mengatakan, pelatihan tersebut merupakan pengembangan kompetensi bagi mahasiswa yang akan mengikuti praktik pengalaman lapangan (PPL) pada tahun 2026 mendatang.
Hal itu dilakukan agar mahasiswa mampu menyajikan materi pembelajaran secara lebih menarik, interaktif, dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah mitra.
Menurutnya, pelatihan rutin yang dilaksanakan sejak tahun 2024 lalu, sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin mengedepankan teknologi, serta mampu beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan modern dan memberikan kontribusi nyata saat menjalankan PPL.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mahir secara akademik, tetapi juga mampu berinovasi dalam media pembelajaran,” ujarnya.

Selama pelatihan, mahasiswa dibiasakan untuk aktif berdiskusi, praktik pembuatan media pembelajaran digital, serta simulasi penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran.
Mahasiswa Prodi PAI STAIN Meulaboh, Shintia mengatakan, pelatihan tersebut sangat membantu mereka dalam memahami cara membuat media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa.
“Selain itu juga mendapatkan banyak keterampilan baru dalam menggunakan teknologi seperti Microsoft Excel dan e-learning,” kata Shintia.
Narasumber utama pada pelatihan tersebut merupakan Tenaga Ahli di Bidang Teknologi Pendidikan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Samsul Mu’arif SKom dengan 16 kali pertemuan yang dilaksanakan secara rutin materi pelatihan ini meliputi desain media pembelajaran khusus Pendidikan Agama Islam, penguatan keterampilan penggunaan Artificial Intelligence (AI) serta pemanfaatan platform e-learning.
Kegiatan ini menitikberatkan pada praktik sebesar 80% dan juga teori 20%, sehingga mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh .[]