
Penang, Malaysia – Hari ini menjadi momen penuh haru sekaligus bersejarah bagi mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh. Setelah menjalani masa pengabdian dan praktik di Maahad As Syakhsiah Tahfiz Sains (MATSA) Penang, Malaysia, para mahasiswa resmi menerima sijil (sertifikat) yang diserahkan langsung oleh Pimpinan MATSA, Ustaz Osman Bin Hj Jaafar didampingi juga oleh dewan guru pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Acara ini bukan hanya sekadar penyerahan sertifikat, melainkan juga penanda sebuah perjalanan penuh makna. Selama berada di MATSA, mahasiswa tidak hanya belajar menjadi pendidik, tetapi juga melaksanakan berbagai program KPM yang menginspirasi pelajar, mulai dari kegiatan akademik, pembinaan keagamaan, hingga program kreativitas dan sosial yang menumbuhkan semangat belajar dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Pimpinan MATSA, Ustaz Osman Bin Hj Jaafar, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap mahasiswa PPL dan KPM tersebut.
“Kehadiran mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh telah memberi warna di lingkungan MATSA. Dedikasi mereka dalam mengajar, membimbing, serta program-program yang dilaksanakan benar-benar memberikan dampak positif bagi para pelajar kami. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan semakin erat di masa depan,” ujarnya
Suasana haru semakin terasa ketika salah seorang mahasiswa dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Zulpina menyampaikan kesan dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan berharga ini.
“Ini merupakan pengalaman pertama bagi saya pribadi karena bisa banyak belajar dan pengalaman yang saya dapatkan selama berada di MATSA. Sebuah Kesan luar biasa yang akan selalu kami kenang. Saya berharap di tahun-tahun berikutnya, mahasiswa dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan dari prodi lainnya juga bisa kembali mengikuti program ini dan melanjutkan kerja sama yang baik antara STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh dengan sekolah MATSA,” terangnya.
Selain menjadi ruang pengabdian, kehadiran mahasiswa juga membuka jalan bagi pertukaran budaya. Para pelajar MATSA mengenal lebih dekat budaya Aceh, sementara mahasiswa belajar tentang kehidupan dan tradisi di Malaysia. Pertemuan lintas budaya ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan antar bangsa serumpun.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan sijil secara simbolis dan sesi foto bersama. Tangis haru, senyum kebersamaan, dan doa-doa kebaikan mengiringi momen perpisahan.
Pengalaman ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri, baik bagi mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh maupun keluarga besar MATSA, sebagai langkah yang akan terus menuju kerja sama yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.[]
Kontributor : Zulvina (Mahasiswi PPL-KPM Internasional/ Prodi KPI STAIN Meulaboh)
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh