Peran Ulama di Akhir Abad ke-19 Jadi Sorotan dalam Bedah Buku Aceh Barat

Ketua STAIN Meulaboh, Prof Dr H Syamsuar MAg saat menyampaikan materi pada kegiatan Bedah Buku, Selasa 18 November 2025

Peran strategis ulama Aceh pada akhir abad ke-19 menjadi sorotan utama dalam kegiatan Bedah Buku Perpustakaan Daerah Tahun 2025 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Barat pada 18–19 November 2025.

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Prof Dr H Syamsuar MAg hadir sebagai narasumber dan membedah buku karya Teuku Dadek berjudul Perseteruan Teungku Dirundeng/Meukek dengan Teuku Lila Perkasa Meulaboh. Buku tersebut mengulas dinamika hubungan ulama dan hulubalang Aceh dalam konteks perlawanan terhadap pengaruh kolonial pada masa itu.

Dalam pemaparannya, Prof Syamsuar menekankan peran penting tokoh-tokoh ulama seperti Teungku Abdullah, yang tidak hanya berperan dalam pendidikan dan pembinaan masyarakat, tetapi juga dalam menjaga marwah serta identitas Aceh di tengah tekanan kolonial.

“Kisah perjuangan tokoh-tokoh Aceh bukan hanya catatan masa lalu, tetapi menjadi kekuatan untuk membangun karakter dan kecintaan terhadap literasi,” ujarnya.

Ia menilai sejarah lokal harus terus dilestarikan sebagai bahan pembelajaran intelektual, moral, dan kultural bagi generasi muda. Menurutnya, memahami dinamika konflik antara ulama dan hulubalang membantu masyarakat melihat kembali nilai perjuangan, kearifan lokal, serta kekuatan sosial Aceh masa lampau.

Kegiatan bedah buku yang berlangsung di Aula Cabang Dinas Kabupaten Aceh Barat itu menjadi bagian dari upaya pengembangan kekhasan koleksi daerah oleh perpustakaan setempat. Melalui forum diskusi literatur lokal, perpustakaan diharapkan mampu menghadirkan informasi yang relevan dan berakar kuat pada sejarah Aceh.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin SAg menyebutkan, kehadiran akademisi dan peneliti dalam kegiatan literasi penting untuk memperkaya perspektif masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mengoptimalkan kualitas perpustakaan daerah dan meningkatkan budaya membaca di Kabupaten Aceh Barat,” ujarnya.[]

Leave a comment