
Aceh Barat, Meulaboh – Gerakan peduli lingkungan bersama mahasiswa lintas jurusan dalam kegiatan Caniva Sapa Gambut kembali menjaga kelestarian lahan gambut di Desa Pange, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara mahasiswa Pertanian Universitas Syiah Kuala bersama mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Minggu, 5 Oktober 2025
Monalisa, selaku koordinator simpul pantau gambut Aceh menegaskan pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu dalam gerakan lingkungan.
“Akademisi jangan berpikir bahwa kegiatan itu harus satu jurusan. Kolaborasi sangat dibutuhkan karena setiap jurusan memiliki keterampilan berbeda. Dari pertanian ada sisi budayanya dan lingkungan, sementara dari Komunikasi dan Penyiaran Islam ada kemampuan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat,” jelasnya.
Monalisa juga menyoroti peran penting generasi muda dalam gerakan lingkungan.
“Anak muda itu bisa menjadi ikon perubahan. Kami melibatkan mahasiswa agar mereka memahami langsung kondisi lapangan, karena generasi muda punya waktu panjang untuk melakukan perubahan,” ujarnya.
Sementara itu, Rijalul Ikram, mahasiswa KPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh menyampaikan, ini semangat baru dalam kolaborasi antara mahasiswa KPI dan mahasiswa pertanian Unsyiah.
“Isu gambut tidak hanya soal teknis, tapi juga kesadaran masyarakat. Mahasiswa pertanian memberi ilmu tentang gambut, sedangkan kami dari KPI membantu menyampaikan informasi agar mudah dipahami masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, mahasiswa KPI berperan penting dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga gambut melalui publikasi, media sosial, dan pendekatan sosial-budaya.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan gambut,” katanya.
Salah satu panitia pelaksana Caniva Sapa Gambut, Donna Rizka Aulia menerangkan tentang bentuk kerja sama dengan mahasiswa KPI.
“Kami berkolaborasi dengan mahasiswa KPI untuk membantu dokumentasi dan mengenal lokasi kegiatan, karena mereka lebih paham wilayah di sini. Selain itu kami juga turun langsung ke lapangan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” tuturnya.
Donna menilai kegiatan ini memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk memahami kondisi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat di kawasan gambut.
“Kami yang masih muda jadi tahu permasalahan di masyarakat, sehingga bisa berpikir apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan,” pungkasnya.[]
Kontributor : Vivi Safira (Mahasiswa Prodi KPI)
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh