Ketua STAIN Meulaboh Hadiri Rakernas Pendis Tahun 2025

Aceh Barat, STAIN TDM- Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. H. Syamsuar, M.Ag menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun 2025 yang berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa sampai Kamis, 21-23 Januari 2025 di Hotel Mercure Convention Centre Ancol Jakarta Utara.

Rakernas yang mengusung tema “Execution Matters! Beres Ya (Bersih, Responsif, dan Melayani) itu dihadiri oleh Menteri Agama RI, Sekjen, Dirjen Pendis, Para Pejabat Eselon II, Para Rektor dan para pemangku kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Pada pembukaan acara sekaligus arahannya, Menteri Agama, Prof. Nasarudin Umar, menyampaikan tentang pentingnya Pendidikan sebagai kunci untuk membangun generasi unggul yang tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan peduli terhadap masa depan.

Menag mengungkapkan ada tiga visi utama yang menjadi fokus pendidikan Islam di masa mendatang. Pertama, pendidikan agama harus dibarengi dengan pesan lingkungan hidup yang kuat. Dengan pendekatan eco-teologi, doktrin agama perlu dikaji ulang agar tidak menjadi legitimasi eksploitasi alam.

“Manusia sebagai khalifah di bumi harus diartikan sebagai penjaga, bukan perusak,” tegasnya.

Kedua, Pendidikan Toleransi dan Moderasi. Menag mengamati rendahnya rasa toleransi dalam pendidikan agama.

“Jika pendidikan agama sejak dini ditanamkan tentang kebencian, kita akan semakin jauh dari semangat kerukunan. Pendidikan harus mengajarkan toleransi sebagai inti ajaran agama,” pungkas Menag Nasaruddin.

Terakhir adalah Penguatan Nasionalisme. Pendidikan agama harus memperkuat identitas kebangsaan melalui sejarah, budaya lokal, dan nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme harus menjadi ruh dari setiap kebijakan pendidikan agama, bukan sekadar slogan.

Adapun agenda Rakernas tahun ini meliputi talkshow inspiratif bersama Dr. Ary Ginanjar untuk membangun Pendis Culture dan sidang komisi yang membahas empat topik utama: Guru dan Tenaga Kependidikan Islam, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, KSKK Madrasah serta Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.

Selanjutnya pada agenda penutupan, Rakernas di tutup dengan Pidato oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i. Wamenag menyampaikan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan nasional, khususnya di sektor keagamaan, melalui sejumlah langkah strategis.

Wamenag menyebut pemerintah telah mengalokasikan dana segar sebesar $20 miliar dari penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, baik umum, keagamaan, maupun pesantren. Dana tersebut akan difokuskan pada perbaikan fasilitas dasar seperti MCK, atap sekolah, meja, dan kursi belajar.

“Kepala daerah harus lebih memprioritaskan infrastruktur fisik terlebih dahulu sebelum program makan bergizi gratis. Fasilitas yang layak adalah fondasi dari pendidikan berkualitas,” tegas Wamenag.

Wamenag juga mendorong percepatan sertifikasi guru dalam dua tahun ke depan, mengakhiri skema sebelumnya yang hanya menargetkan 45 ribu guru per tahun.

“Kita harus menyediakan dana yang cukup untuk meningkatkan gairah dan kinerja guru. Tanpa guru yang kompeten, visi pendidikan kita sulit tercapai,” tutupnya.

HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Tags

Leave a comment