Gebrakan STAIN Meulaboh: Enam Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi Berkat Karya Ilmiah Nasional

Aceh Barat, (STAIN Meulaboh) – Inovasi pendidikan kembali ditorehkan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, enam mahasiswa berhasil meraih gelar sarjana tanpa perlu ujian skripsi. Hal itu berkat karya tulis ilmiah mereka yang sukses menembus jurnal terakreditasi nasional, Science and Technology Index (SINTA). Ini adalah bukti nyata kualitas riset dan terobosan kampus dalam dunia akademik.

Dua dari enam karya tersebut berhasil menembus jurnal terindeks SINTA 2. Karya pertama berjudul “An Analysis of Students’ Difficulties in Learning Speaking in Watnamom School, Thailand” ditulis oleh mahasiswa Program Studi Tadris Al-Qur’an Maghfiratul Walisma bersama dosen pembimbing Andi Syahputra, dan Faizatul Husna. 

Karya kedua yang juga dimuat di jurnal SINTA 2 berjudul “Analysis of Sirah Learning Model at MATSA, Malaysia and Dayah Darul Muta’allimin, Aceh: Between Traditional and Contemporary Educational Institutions”, ditulis oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, Muhammad Aulia bersama Khairuddin Hasan, Muhammad Iqbal, dan Mohd Lokman Bin Marzuki.

Sementara itu, empat karya lainnya diterbitkan di jurnal terindeks SINTA 3. Karya berjudul “Multilingualism in Practice: Language Choice and Codeswitching Among University Students in West Aceh” ditulis oleh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sri Arafanianda, bersama Rena Juliana, dan Faizatul Husna. 

Kemudian, artikel “Echoes of the Thai Accent: Examining Its Impact on English Learning and Teaching Strategies” ditulis oleh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris, Aisyah bersama Erizar, Faizatul Husna, dan Abigael Mallari Oserio. 

Selanjutnya, karya berjudul “Clear or Confusing? Investigating Pronunciation Challenges Among Young EFL Learners in Southern Thailand” ditulis oleh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris, Dara Urona bersama Faizatul Husna, Rena Juliana, dan Subaidah Lemsoh. 

Terakhir, jurnal berjudul “Cross-National Comparison of Teaching Speaking: Lessons from Indonesia and Thailand” ditulis oleh mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris, Lady Nirmala bersama Rosswanna, Faizatul Husna, Rena Juliana, dan Azrial Rizky Al Ubaids.

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Syamsuar MAg mengapresiasi tinggi capaian ini. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa STAIN Meulaboh dalam publikasi ilmiah berskala nasional ini menunjukkan dedikasi mereka dalam mengembangkan keilmuan serta memperluas jejaring akademik di kanca nasional. 

“Mereka tidak hanya menulis untuk memenuhi tugas akademik, tapi juga menciptakan karya yang layak baca di tingkat nasional. Ini capaian luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr Erizar MEd mengatakan, kebijakan inovatif yang memungkinkan publikasi jurnal sebagai pengganti skripsi merupakan sebuah terobosan besar yang dipelopori langsung oleh Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Syamsuar MAg.

“Mulai tahun ini secara perdana, STAIN Meulaboh telah menerapkan kebijakan terkait tugas akhir mahasiswa. Setiap mahasiswa dapat mengganti tugas akhir penulisan Skripsi dengan karya tulis ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal terindeks SINTA,” jelas Dr Erizar.

Erizal menjelaskan, langkah ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan sebuah komitmen nyata kampus untuk menumbuhkan semangat riset di kalangan mahasiswa, selaras dengan kebijakan akreditasi nasional, dan menjadi bentuk komitmen kampus yang menegaskan bahwa skripsi bukan lagi satu-satunya syarat mutlak untuk meraih gelar sarjana. 

Keberhasilan enam mahasiswa ini menjadi kebijakan positif, membuktikan bahwa STAIN Meulaboh tidak hanya fokus pada pendidikan konvensional, tetapi juga mendorong mahasiswanya menjadi peneliti muda yang berkontribusi nyata pada ilmu pengetahuan.

“STAIN Meulaboh kini membuka jalan baru bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi akademik mereka melalui publikasi artikel ilmiah yang berdampak,” tambahnya.

Selain itu, Mahasiswa STAIN Meulaboh, Muhammad Aulia merasa bersyukur atas terbitnya karyanya di Jurnal terindeks SINTA 2. 

Aulia mengungkapkan, dalam merampungkan karyanya, ia telah melewati proses yang panjang, mulai dari penyusunan proposal, bimbingan secara berkala, dan melewati banyak proses revisi, hingga diterima untuk dipublikasi.

“Semoga ini menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya,” harapnya.[]

HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Tags