
Meulaboh – Zaara Fahnada, mahasiswi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berhasil meraih juara 1 dari rangkaian kegiatan daerah tentang Pengukuhan Bunda Literasi Aceh Barat dan penobatan Raja dan Ratu Baca Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Barat. Senin, 8 Desember 2025.
Zaara Fahnada menyampaikan, ini langkah yang luar biasa, karya ini terinspirasi dari gerakan literasi yang kini semakin relevan di era digital.
“Kami ingin menampilkan pesan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga kemampuan memahami informasi dan menghasilkan karya. Alhamdulillah, usaha ini mendapat apresiasi terbaik dari dewan juri,” ucapnya dalam kagum.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan, pencapaian gemilang ini menjadi wujud nyata mahasiswa KPI STAIN Meulaboh dalam keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam mendorong budaya literasi dan kreativitas digital di tengah masyarakat.
Pengukuhan Bunda Literasi Aceh Barat dan penobatan Raja serta Ratu Baca ini berlangsung sangat meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan literasi daerah di Aula Gedung Cabang Dinas Pendidikan Aceh Barat dan turut diramaikan dengan pembacaan nominasi perlombaan kreatif.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Barat, Husaini dalam sambutannya menegaskan bahwa agenda ini merupakan upaya strategis dalam menumbuhkan semangat berliterasi sejak dini sekaligus memperkuat peran keluarga dan komunitas.
“Pengukuhan Bunda Literasi serta hadirnya Raja dan Ratu Baca bukan sekadar seremoni, tetapi simbol komitmen bersama dalam membangun ekosistem membaca yang berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi seluruh peserta yang ikut serta dalam setiap cabang lomba seperti videografer dll, dimana kualitas karyanya sangat luar biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Prodi KPI, Heri Rahmatsyah Putra menyampaikan rasa bangga atas keterlibatan mahasiswanya dalam kegiatan literasi tingkat daerah tersebut.
Menurutnya, kemenangan ini menjadi bukti bahwa kompetensi mahasiswa KPI tidak hanya berkembang di ruang akademik, tetapi juga dalam praktik kreatif yang berdampak sosial.
“Kreativitas mereka dalam bercerita melalui media visual menunjukkan bahwa komunikasi Islam dapat hadir lewat medium yang lebih dinamis dan dekat dengan generasi muda. Kami terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengasah kemampuan di berbagai kompetisi,” pungkasnya.
Adapun rangkaian acara pembacaan nominasi perlombaan lainnya menjadi momentum penting bagi Aceh Barat dalam memperkuat budaya membaca dan keterampilan literasi digital. Kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta komunitas literasi diharapkan terus berkembang demi mewujudkan masyarakat yang cerdas, kreatif, dan peka terhadap dinamika sosial.[]
Kontributor : Ade Oktavia Ramadhani (Mahasiswi Prodi KPI)
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh