Ketua STAIN Meulaboh Nilai Inkubasi Bisnis Kemenag Dorong Kemandirian Pesantren

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Mini Market Pesantren  Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, Rabu 22 Oktober 2025.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Mini Market Pesantren Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, Rabu 22 Oktober 2025.

Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional 2025, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg bersama tim melakukan kunjungan ke dua pesantren penerima dana Inkubasi Bisnis Kementerian Agama di Kabupaten Aceh Barat.

Kunjungan dilakukan ke Pondok Pesantren Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah dan Pondok Pesantren Aswal Hidayatussalam, dua lembaga pendidikan Islam yang kini tumbuh menjadi contoh nyata kemandirian ekonomi pesantren di Aceh.

“Kami melakukan kunjungan ini sesuai dengan amanat Dirjen Pendis untuk melihat sejauh mana perkembangan inkubasi bisnis di pesantren,” jelas Syamsuar, Rabu 21 Oktober 2024

Di Pondok Pesantren Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, program dana inkubasi tahun 2023 berhasil melahirkan unit usaha produktif berupa minimarket dan warung kopi di kompleks pesantren. Menariknya, seluruh transaksi di lingkungan pesantren kini dilakukan secara digital menggunakan kartu pengenal santri yang juga berfungsi sebagai kartu tabungan.

“Santri tidak hanya belajar kitab, tapi juga belajar ekonomi dan manajemen modern. Inilah pesantren masa depan,” ujar kandidat profesor tersebut.

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Warung Kopi Pesantren  Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, Rabu 22 Oktober 2025.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Warung Kopi Pesantren Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, Rabu 22 Oktober 2025.

Sementara itu, Pondok Pesantren Aswal Hidayatussalam, penerima dana inkubasi tahun 2024, tengah mengembangkan usaha Kopi Gayo yang diproduksi dan dikemas secara mandiri. Produk unggulan mereka kini dijual seharga Rp15.000 per 100 gram dan mulai merambah pasar lokal.

Syamsuar menegaskan, keberhasilan dua pesantren tersebut menjadi bukti bahwa pesantren mampu bertransformasi menjadi pusat ekonomi kreatif dan mandiri.

“Inkubasi bukan hanya bantuan dana, tapi investasi masa depan pesantren agar mandiri,” tegasnya.

Pembina Pondok Pesantren Raudhatul Mubarakah Darul Munawwarah, Abu H Safwan Ali menyebutkan, program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi pesantren, tetapi juga memudahkan santri memenuhi kebutuhan harian.

“Kita menyediakan setiap kebutuhan santri. Jadi kalau mereka membutuhkan beras atau lainnya, tidak perlu lagi membelinya ke luar. Begitupun warung kopi, kalau ada tamu, kita tak perlu ke kota untuk minum kopi,” ungkapnya.

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Inkubasi Bisnis Aswal Kopi Pesantren Aswal Hidayatussalam, Rabu 22 Oktober 2025.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg kunjungi Inkubasi Bisnis Aswal Kopi Pesantren Aswal Hidayatussalam, Rabu 22 Oktober 2025.

Sementara pengelola Aswal Hidayatussalam, Zulkarnain menjelaskan, Aswal Kopi kini dipasarkan secara luring maupun daring. Pembeli bisa langsung berkunjung ke ruko Aswal Kopi di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, atau memesan melalui WhatsApp 085262284644 dan akun TikTok Aswal Kopi.[]

Leave a comment