Jakarta – Firjatullah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh terpilih sebagai salah satu peserta dalam kegiatan Akademik Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKMINAS) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Ditjen Diktis).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jl. MH Thamrin, Jakarta, Rabu (8/10/2025) ini mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban untuk Indonesia Emas 2045.” Program tersebut diikuti oleh 1.182 mahasiswa lintas agama dari berbagai perguruan tinggi keagamaan di seluruh Indonesia, namun hanya 100 peserta terbaik yang dinyatakan lulus setelah melalui proses seleksi ketat.
Melalui kegiatan ini, Kemenag mendorong ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keagamaan menjadi pemimpin masa depan yang inklusif dan berkarakter kebangsaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof Amin Suyitno mengatakan, Akminas diikuti oleh mahasiswa lintas perguruan tinggi agama, lintas iman, serta dari kampus negeri dan swasta. Ia menegaskan, kegiatan ini dirancang tanpa membeda-bedakan latar belakang peserta.
“Pesertanya dari berbagai kampus, baik Islam maupun non-Islam, negeri maupun swasta. Mereka datang bersama dan saling bergandengan tangan sebagai bagian penting dari bangsa yang majemuk,” ujarnya.
Menurut Amin, Akminas menjadi wadah untuk menempa calon pemimpin muda yang memahami nilai kebangsaan, keberagaman, dan toleransi. Selama satu minggu, peserta akan menjalani berbagai pelatihan dan diskusi intensif, setelah sebelumnya mengikuti sesi daring melalui platform Zoom.
“Mereka sudah digembleng secara daring, kini dipertemukan secara langsung agar bisa berkolaborasi. Bahkan kamar tempat mereka menginap pun akan diatur agar lintas latar belakang, supaya mereka belajar hidup bersama dalam perbedaan,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut Kemenag juga menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat publik, akademisi, hingga aktivis. Beberapa di antaranya adalah Gubernur Lemhanas, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Menteri Agama.
Firjatullah mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam AKMINAS 2025 menjadi pengalaman berharga dalam memperluas wawasan kepemimpinan, moderasi beragama, serta penguatan nilai kebangsaan.
“Kegiatan AKMINAS 2025 merupakan langkah strategis dan positif dari Kementerian Agama untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga moderat, toleran, dan berjiwa kepemimpinan. Melalui pertemuan lintas agama dan budaya, mahasiswa diajak memahami pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman Indonesia. Kegiatan ini juga membuka ruang dialog, kolaborasi, dan pertukaran gagasan yang memperkaya wawasan kebangsaan,” kata Firja
Selain itu, Firjatullah juga berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tataran seremonial semata, melainkan memberikan dampak nyata bagi peserta dan lingkungan sekitar.
“Saya berharap AKMINAS 2025 benar-benar memberikan manfaat bagi mahasiswa, baik di kampus maupun di masyarakat. Semoga nilai-nilai moderasi, toleransi, dan kepemimpinan yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ke depan, saya berharap program seperti ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak mahasiswa agar visi Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud,” tambahnya.
Kegiatan AKMINAS menjadi wadah strategis dalam membentuk generasi muda yang berintegritas, inklusif, dan berwawasan kebangsaan. Melalui pembekalan tentang moderasi beragama, kepemimpinan visioner, literasi digital, serta kesadaran sosial dan lingkungan, para peserta dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan global serta berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh