Mahasiswa PPL dan KPM STAIN Meulaboh Edukasi Daur Ulang Botol Plastik Jadi Sofa di MATSA

Penang, Malaysia – Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh yang sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Sekolah Maahad As Syakhsiah Tahfiz Sains (MATSA) Penang, Malaysia mengedukasi siswa cara memanfaatkan botol bekas menjadi kreativitas.

Program yang bertajuk “KPM Daur Ulang Sampah” tersebut digelar di Aula Asrama Laki-laki Maahad, pada Jumat, 22 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan program resmi KPM yang bertujuan meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi sofa ramah lingkungan. 

Sebagai media edukasi, mahasiswa menayangkan video singkat di layar lebar yang menampilkan proses lengkap pembuatan sofa dari botol plastik, mulai dari pengumpulan, pengisian dengan plastik, penyusunan rangka, hingga finishing dengan busa dan kain pelapis. Video tersebut membuat pelajar memahami gambaran nyata hasil akhir dari program daur ulang ini.

Sementara dalam praktik langsung, kegiatan difokuskan pada tahap awal yaitu memasukkan plastik ke dalam botol Aqua. Pelajar dibagi menjadi empat kelompok, terdiri dari dua kelompok putri dan dua kelompok putra, agar setiap peserta dapat berpartisipasi aktif.

Salah satu mahasiswa PPL & KPM sekaligus menjadi pemateri, Wirda Rahmi mengatakan metode ini dipilih agar pelajar bisa belajar langsung tanpa merasa terbebani, dan ide ini muncul setelah kami melihat banyak botol plastik terbuang sia-sia di sekitar MATSA.

“Awalnya kami prihatin melihat tumpukan sampah botol di area MATSA. Dari situ kami berpikir, bagaimana kalau sampah ini kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Akhirnya lahirlah ide membuat sofa daur ulang,” jelas Wirda Rahmi.

Mahasiswa PPL & KPM STAIN Meulaboh, Wahyudi juga menambahkan bahwa pembagian kelompok bertujuan membangun kerja sama dan kreativitas pelajar, selain itu Kami ingin melatih kebersamaan. Meski sederhana, mereka jadi paham bahwa sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya sekadar dibuang.

“Kami juga tampilkan video lengkap agar Pelajar tahu proses akhirnya seperti apa. Tapi untuk praktik, cukup sampai tahap memasukkan plastik ke dalam botol. Itu sudah memberi pengalaman nyata dan menyenangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Luthfia pelajar dari kelompok putri mengatakan, pengalaman ini membuatnya lebih peduli pada lingkungan.

“Videonya sangat menarik, apalagi bisa lihat dari awal sampai sofa jadi. Kami jadi paham kalau sampah bisa berubah jadi barang berguna. Waktu praktik, meski baru sampai tahap mengisi botol, saya merasa bangga bisa ikut bagian dari prosesnya,” katanya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak MATSA karena mampu menggabungkan edukasi lingkungan dengan praktik langsung yang interaktif.

Mahasiswa STAIN Meulaboh juga berharap, melalui program KPM ini pelajar semakin termotivasi untuk mencintai lingkungan, serta melihat peluang kreatif dari sampah yang ada di sekitar mereka.[]

Kontributor : Zulvina (Mahasiswi PPL-KPM Internasional/ Prodi KPI STAIN Meulaboh)
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Tags