Aceh Barat, (STAIN Meulaboh) – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng, Dr H Syamsuar MAg menegaskan pentingnya peran masjid dalam menerapkan digitalisasi dalam memperkuat dakwah.


“Masyarakat kita saat ini sangat gemar gunakan digitalisasi, jadi sangat penting bagi masjid untuk berdakwah lewat website dan sosial media,” jelasnya.
Hal itu disampaikan Syamsuar saat menyampaikan materi pada Pembinaan dan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di aula Kankemenag Aceh Barat, Selasa 17 Juni 2025.
Menurut Syamsuar, di era digitalisasi saat ini, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah fisik saja, namun juga harus hadir secara aktif di ruang digitalisasi untuk menjangkau generasi muda.
“Masjid harus adaptif dengan perkembangan teknologi agar dakwah Islam tetap relevan dan menjangkau semua lapisan masyarakat,” tambah Syamsuar.
Syamsuar mengajak seluruh pengurus masjid, dai dan tokoh agama untuk terus belajar dan terbuka terhadap teknologi sebagai sarana menyebarkan pesan-pesan kebaikan.
Selain itu, Syamsuar juga menyampaikan, pengurus masjid juga harus mengelola aset masjid secara produktif dan efisien dengan menjalin kerjasama dengan koperasi, BTM, dan UMKM, sehingga menghasilkan manfaat ekonomi bagi masjid dan masyarakat.
“Semua aset yang dimiliki masjid harus dicatat secara detail agar mudah diawasi dan dikelola,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Abrar Zym SAg MH menyampaikan, sesuai dengan pesan Menteri Agama, masjid tidak boleh dijadikan sebagai tempat ajangnya politisasi. Sebab akan berpotensi memecah belahkan persatuan masyarakat.
“Berbeda dulu masa rasulullah, berpolitik untuk melawan yahudi,” pungkasnya.
Pembinaan dan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kabupaten Aceh Barat diikuti oleh 40 peserta dari perwakilan masjid di 12 kecamatan Kabupaten Aceh Barat.[]
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh