Opini oleh: Dr. H. Syamsuar M.Ag (Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh)
Humas – Pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M kembali mencatat sejarah baru dengan keberhasilan yang gemilang. Berbagai inovasi dan peningkatan layanan yang digagas oleh Menteri Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas, atau yang akrab disapa Gusmen, telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi seluruh jamaah haji Indonesia.
Salah satu inovasi yang paling menonjol adalah kebijakan murur yang memungkinkan jamaah haji lanjut usia dan penyandang disabilitas untuk bermalam di dalam bus saat berada di Muzdalifah. Percepatan mobilisasi jamaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina juga menjadi sorotan. Dengan berbagai upaya, seperti optimalisasi penggunaan bus dan koordinasi yang baik antar petugas, proses mobilisasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.Kebijakan ini terbukti efektif dalam mengurangi risiko kelelahan dan kesehatan yang memburuk, mengingat kondisi cuaca di Arab Saudi yang sangat panas.
Selain itu, penempatan jamaah haji Indonesia di Mekkah dan Madinah juga dilakukan dengan pertimbangan yang matang,sehingga memudahkan jamaah dalam menjalankan ibadah. Percepatan mobilisasi jamaah juga menjadi salah satu fokus utama, sehingga jamaah dapat lebih banyak memanfaatkan waktu untuk beribadah.
Kabar gembira juga datang dari penambahan kuota haji Indonesia untuk tahun depan. Dengan adanya penambahan kuota sebesar 221 ribu jamaah, semakin banyak masyarakat Indonesia yang berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji.
Keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini tidak lepas dari beberapa faktor kunci, antara lain:
– Inovasi kebijakan: Penerapan kebijakan murur dan penempatan jamaah yang strategis.
– Pelayanan prima: Peningkatan kualitas pelayanan oleh petugas haji Indonesia.
– Koordinasi yang baik: Kerjasama yang solid antara Kementerian Agama dengan berbagai pihak terkait.
– Kesiapsiagaan menghadapi tantangan: Kemampuan untuk mengatasi berbagai kendala, seperti cuaca ekstrem dan kondisi kesehatan jamaah.
Dampak positif dari keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini antara lain:
– Meningkatnya kepuasan jamaah: Jamaah haji merasa lebih nyaman dan aman dalam menjalankan ibadah.
– Meningkatnya citra Indonesia: Keberhasilan penyelenggaraan haji menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan ibadah haji dengan baik dan profesional.
– Terciptanya standar baru dalam penyelenggaraan haji: Inovasi-inovasi yang dilakukan dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaraan haji di tahun-tahun mendatang.
Salah satu contoh keberhasilan pelayanan haji adalah kisah Bu Ai Rahmawati yang berhasil ditolong oleh petugas haji setelah mengalami heat stroke. Reaksi cepat petugas haji dalam memberikan pertolongan pertama membuat Bu Ai dapat kembali tersenyum dan melanjutkan ibadah hajinya.
Keberhasilan penyelenggaraan haji tahun 2024 membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang, inovasi yang tepat, dan pelayanan yang prima, ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh jamaah. Semoga keberhasilan ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada penyelenggaraan haji di masa mendatang.[]
HUMAS, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
– Muliadi M
– Najamul Wathan