TIPD, STIAN MEULABOH- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meluluskan 147 sarjana Strata Satu (S1) angkatan VII, Semester Ganjil 2019/2020.
Pada rapat senat yang digelar di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) Meulaboh, Kamis 24 Oktober 2019 tersebut, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh juga menyerahkan piagam penghargaan kepada empat lulusan terbaik.
Walil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Drs. M. Arif Idris, MA menyampaikan, adapun lulusan yang diwisuda berjumlah 147 mahasiswa. Terdiri dari 74 lulusan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, 65 lulusan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dan 8 lulusan Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam.
Untuk lulusan terbaik, yaitu Farizal lulusan Jurisan Dakwah dan Komunikasi Islam, Tika Pratiwi dan Sri Riski Wahyuni lulusan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dan Heri Gunawan dari Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
Pada rapat senat terbuka ini, hadir guru besar UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim MA, sebagai orator ilmiah.
“Prestasi hari ini adalah awal bagi mereka untuk menghadapi persaingan yang sesungguhnya,” ujar Farid Wajdi dalam orasinya.
Karenya, mantan Rektor UIN Ar-Raniry itu berpesan, para lulusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tidak cepat puas dengan hasil yang diraih saat ini.
“Para sarjana jangan berhenti sampai disini. Ini merupakan awal perjuangan. Di depanmu persaingan masih panjang. Orang sukses ialah orang yang bersungguh-sunguh,” ungkap Farid.
Menurut Farid, untuk meraih sukses di masa sekarang, yang dikenal dengan era industri 4.0, hal utama yang harus dimiliki seseorang adalah intelektualitas dengan ilmu pengetahuan di bidang tertentu, skill dan berkarakter.
Ketiga hal tersebut, kata Farid, saling mendukung. Tapi hal terpenting adalah membentuk karakter. Pandai dan memiliki segudang kemampuan saja tidak cukup, tanpa didasari nilai-nilai kejujuran, saling menghargai dan lainnya.
“Terutama nilai-nilai keimanan dan keislaman kita,” tegas Farid.
Sementara itu, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. Inayatillah, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, merujuk Pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pendidikan dan Pengajaran, keberadaan kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi, di Era Industri 4.0, tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer of knowledge. Melainkan juga transfer value, dengan mengedepankan Emotional Question (EQ) dan Spiritual Question (SQ).
Jika hanya sebatas transfer of knowledge, kata Inayatillah, maka hal tersebut sudah selesai. Mahasiswa hari ini, dengan segala kecanggihan dan kemudahan teknologi, dapat dengan mudah mengakses berbagai sumber referensi pengetahuan.
“Namun permasalahan etika dan agama, sampai hari ini belum ada mesin secanggih apa pun yang mampu menyelesaikannya,” ujar Inayatillah.
Karena itu pula, lanjutnya, keberadaan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh masih sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter generasi bangsa.
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, terus berupaya melakukan peningkatan mutu pendidikan dengan mengedepankan transfer value, sebagai bentuk akselerasi di era industri 4.0.
Menurut Inayatillah, di era industri 4.0 ini, menjadi pandai saja tidak cukup. Dimana mesin telah dirancang melebihi kepandaian manusia.
“Di era industri 4.0 ini, anda semua harus mempersiapkan mental dan Skill Yang Mempunyai keunggulan dari lainnya,” pesannya.
Ia menambahkan, jalan utama mempersiapkan skill paling mudah adalah mempunyai perilaku yang baik (behavioral attitude), meningkatkan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi.
Bekal persiapan diri tersebut dapat dilalui dengan jalur pendidikan (long life education) dan konsep diri. Melalui pengalaman bekerjasama lintas generasi/lintas disiplin ilmu. Senantiasa membuka diri terhadap perubahan, cepat dan tepat membaca situasi, berintegritas dan tangkas dalam bertindak.
Wisuda angkatan VII tahun akademik 2019/2010 mengangkat tema Akselerasi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh di Era Industri 4.0. Turut hadir, Bupati Aceh Barat yang diwakili Asisten Pembangunan, Ekonomi dan Keistimewaan, Marhaban, Korem 012 Teuku Umar, unsur Forkopimda, pimpinan perguruan tinggi, perbankan, sivitas akademik dan orang tua wali.
Pada kesempatan tersebut, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh juga menyerahkan penghargaan bagi enam mahasiswa berprestasi. Baik tingkat regional, maupun nasional. Mereka adalah Mariani, Asha Amiella dan Roni Saputra mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Nurhazizah Prodi Pendidikan Agama Islam. Maisarah dan Mahlia Jumaidar Prodi Pendidikan Bahasa Arab.[]