Humas, STAIN Meulaboh – Himpunan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (HIMA-KPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh mengadakan kegiatan diskusi bedah buku Self Improvement bersama Ulfa Khairina, merupakan lulusan S-2 di Beijing, China yang juga sebagai Dosen di kampus setempat. Jumat, 29 September 2023.
Kegiatan yang berlangsung di ruang kelas 04 lantai dua gedung Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam itu diikuti oleh 26 mahasiswa/i Prodi KPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Dalam kesempatan ini Ketua Prodi KPI, Heri Rahmatsyah Putra menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dunia menulis, mengasah skill dan mempertajam ilmu menulis bagi mahasiswa/i KPI.
“Sebab dengan adanya Bedah Buku dan diskusi ini dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa yang mempunyai bakat menulis,” tuturnya.
Ia melanjutkan, kedepan kita juga akan membuka kelas khusus menulis. Nah, ini sangat cocok sekali bagi mahasiswa/i yang memiliki bakat menulis untuk bergabung.
Sementara itu, Ulfa Khairina selaku pemateri pada kegiatan ini menjelaskan, adapun cerita dalam buku SELF IMPROVEMENT ialah berisi tentang kisah nyata seorang perantau yang hidupnya banyak perjuangan dimana pada masa kuliahnya penuh rintangan untuk bisa meraih kesuksesan karirnya pada saat itu.
Ulfa melanjutkan, namun pada saat itu seorang perantau tersebut banyak sekali mendapat kejadian pilu yang sudah dirasakannya. Pada suatu hari, bahkan ketika ia sedang berada di kampung asalnya juga banyak mendapat cemoohan hingga pertanyaan yang membuat dia risih, namun pada akhirnya ada salah satu pihak yang menawarkannya untuk bekerja menjadi salah satu guru di sekolah.
“Ada kalimat yang dapat memotivasi dalam cerita ini. Sekali kamu melakukannya, maka kamu tidak akan pernah lepas selamanya,” lanjut Ulfa.
Ia mengajak kepada mahasiswa khususnya prodi KPI untuk mengasah bakatnya dalam menulis, di era serba digital sekarang ini sangat mudah untuk menuangkan karya-karya kita, bahkan ingin curhat saja sudah mudah karena terciptanya aplikasi Wattpad yang mempermudah kita untuk menciptakan karya.
Pada akhir diskusi yang berlangsung, Nadia Oktaviani salah satu mahasiswa KPI mengungkapkan, kisah nyata ini membuat kami ikut terharu dan prihatin saat mendengarnya, namun menjadi motivasi bagi kami kedepannya para perantau agar tidak mudah menyerah begitu saja saat meraih kesuksesaan itu.[]