TIPD STAIN, Meulaboh – Dosen Senior Ilmu Alquran dan Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Dr. Samsul Bahri, M.Ag mengatakan tiga hal yang menjadi arah penelitian Ilmu Alquran dan Tafsir di era kontemporer yakni lafal Alquran, penafsirannya dan bagaimana masyarakat menyikapi Alquran.
Hal tersebut diungkapkan Samsul Bahri dalam Kuliah Umum bertema Arah Baru Penelitian Tafsir di perguruan Tinggi yang dilaksanakan Program Studi (Prodi) Ilmu Alqur’an dan Tafsir Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Kamis, 31 Oktober 2019 di aula kampus setempat.
Dalam kuliahnya, Samsul Bahri menekankan pentingnya memahami tiga arah penelitian tersebut agar penelitian yang dilakukan para pengkaji Ilmu Alquran dan Tafsir lebih aktual dan sesuai dengan kebutuhan di era modern seperti saat ini.
Ia menambahkan para peneliti Ilmu Alquran dan Tafsir harus menjadi pencerah ditengah masyarakat sehingga nilai-nilai Alquran bisa benar-benar tertanam dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Ini dapat dilakukan karena segala tuntunan kehidupan ada dalam Alquran,” jelasnya.
Samsul Bahri berharap agar para dosen dan mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dapat mengangkat topik penelitian yang lebih interaktif.
Ketua Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh selaku panitia penyelenggaraan acara, T. Mairizal, MA berpendapat pentingnya acara semacam ini dilakukan.
Menurutnya, kegiatan semacam ini akan membuka cakrawala pemikiran mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir dalam melakukan penelitian.
“Tentunya kegiatan ini memotifasi para peserta untuk menghasilkan solusi-solusi yang mengarah ke penyelesaian masalah populer dimasyarakat,” jelasnya.
Acara tersebut diikuti 24 mahasiswa prodi IAT dan para dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam. Turut hadir perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Dakwah dan Komunikasi Islam.