TIPD STAIN, Meulaboh – Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh mengikuti Student Mobility Program (SMP) ke Tiga negara yakni Malaysia, Thailand dan Singapura.
SMP merupakan program Subdit Sarpras dan Kemahasiswaan Kementerian Agama dalam upaya memberikan kesempatan mahasiswa untuk mempelajari sistem pendidikan yang ada di Tiga Negara tersebut. Juga untuk mempelajari perkembangan organisasi kemahasiswaan dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman.
Kegiatan yang berlangsung 25 November sampai 1 Desember 2018 ini diikuti 75 perwakilan yang terdiri dari Ketua DEMA, SEMA, Wakil Rektor dan Wakil Ketua PTKIN Se-Indonesia. Adapun perguruan tinggi yang dikunjungi yakni Universitas Fatoni, Thailand, Pendidikan Tinggi Al-Zuhri Singapura, Universitas Kebangsaan Malaysia, dan Universitas Selangor Malaysia.
Ketua DEMA STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Mahruza yang ditemui Selasa 4 Desember 2018 mengatakan banyak hal yang bisa diambil dari kegiatan tersebut.
Menurutnya kegiatan semacam ini mampu memperluan wawasan dan pengalaman mahasiswa untuk terus mengembangakan diri pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Ia menjelaskan semangat mahasiswa di tiga negara tersebut dalam mengembangkan pendidikan Islam sangat lah besar. Ia berharap semangat tersebut mampu dijalankan mahasiswa STAIN dalam menyiarkan Islam di Pantai Barat Selatan Aceh.
Mahruza berharap agar kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan menjadi agenda rutin demi memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperluas pengetahuan.
Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Syafriansyah berharap mahasiswa mampu yang dikirim untuk melaksanakan SMP dapat mengambil banyak pelajaran. atas perjuangan Universitas Fatoni dalam mengembangkan perguruan tinggi di Thailand.
Syafriansyah berharap mahasiswa dapat belajar dari kampus-kampus yang dikunjungi mengenai bagaimana berjuang di tengah-tengah kompleksitas persoalan umat.
“hal ini penting mengingat Universitas yang dikunjungi ini berhasil eksis sampai sekarang, dengan persoalan yang kompleks” Ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Fatoni Assoc Thailand, Prof Ismail Lutfi Japakiya menyambut baik atas program yang dijalankan, Ia berharap dengan dilakukannya kunjungan dari mahasiswa asal Indonesia dapat menjadikan Islam di Thailand Semakin Diminati
Lutfi menjelaskan bahwa jumlah masyarakat Thailand yang masuk Islam bertambah dengan pesat dari tahun ke tahunnya
Dengan hadirnya mahasiswa diharapkan mampu mnyempaikan nilai-nilai keislaman secara Damai dan lemah lembut.
“Kami di Thailand ini masih berjuang agar Islam mampu dipahami dan dianut oleh bangsa kami.” Jelasnya.
Dipublis TIM TIPD