TIPD STAIN, Meulaboh – Dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa di Aceh Barat, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh melakukan diseminasi informasi melalui sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Selasa 18 September 2018. Kegiatan tersebut diikuti 100 mahasiswa dan dosen dari beberapa perguruan tinggi di Aceh Barat.
Plt Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Amrizal Hamsa, MA saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, kehadiran BNNP Aceh diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan memotivasi mahasiswa untuk melakukan sosialisasi bahaya penyelahgunaan narkoba di masyarakat.
“Tak hanya menyampaikan bahayanya, mahasiswa harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat,” tegasnya.
Amrizal berharap, dari 100 mahasiswa yang hadir dapat mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada 1000 masyarakat lainnya. “Artinya satu orang harus mampu mensosialisasi kepada sepuluh yang lain dan begitu seterusnya,” jelasnya. Ia yakin, jika hal tersebut terlakasana, maka Aceh Barat akan terbebas dari bahaya penyelahgunaan narkoba.
“Upaya kecil yang nantinya akan berdampak besar,” lanjutnya.
Amrizal berpesan, bagi mahasiswa yang terlanjur terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, untuk segera melapor agar bisa dilakukan rehabilitasi. Kampus siap memfasilitasi.
Sementara itu, Kasi Pencegahan BNPP Aceh Masduki, SH dalam materinya menyampaikan, penyalahgunaan narkoba bisa dilakukan dengan mencegah, sementara peredarannya harus diberantas. Pencegahan lebih baik dilakukan sebelum penyalahgunaan narkoba terjadi. Jika sudah terjadi, akan banyak proses yang harus dilalui untuk menyembuhkan.
Sebagai agen perubahan, kata Masduki, mahasiswa harus ambil bagian dalam memberantas narkoba di Aceh.
“Indonesia hari ini darurat narkoba. 23 orang per hari meninggal dunia akibat narkoba, bayangkan kerabat kita terkena, maka dari sekarang kita harus bergerak untuk mencegah,” ujarnya.
Masduki mengatakan, kematian bagi penyalahguna narkoba seringkali disebabkan oleh tiga hal, yaitu over dosis, penyakit menular dan kematian yang disebabkan amuk masa.
“Para penyalahguna narkoba cenderung melakukan kriminalitas saat sakau, karena fungsi otaknya sudah tidak bekerja dengan baik,” tegasnya.[]
Dipublish TIM TIPD