Jakarta (Kemenag) – Kementerian Agama menggelar dzikir dan doa untuk bangsa dalam rangkaian peringatan Hari Amal Bakti ke-72. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekjen Nur Syam dan para pejabat struktural dan fungsional hadir dalam gelaran dzikir dan doa bersama ini.
Acara diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, sambutan Sekjen Nur Syam, dilanjutkan dengan pembacaan shalawat dan Ratib Al Haddad yang dipimpin Habib Muhammad Bin Ja’far.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya menjelaskan alasan memilih tema ‘Tebarkan Kedamaian’ dalam HAB ke-72. Menurutnya, tema tersebut dipilih agar kehidupan kegamaan masyarakat berjalan damai di Indonesia. Kemenag adalah kementerian yang cukup tua dari kementerian lembaga lainnya.
“Slogan ini sesuai dengan keadaan perkembangan zaman yang semakin kompleks. Tuhan tidak lagi ciptakan lautan-lautan, hutan-hutan, disisi lain manusia semakin bertambah. Jadi bisa dibayangkan, betapa pertumbuhan sosial, budaya, politik, dan kompetisi hidup semakin kompleks. Kedamaian menjadi hal yang urgen dalam hal ini,” kata Menag, Jumat (05/01).
“AA Gym hadir disini untuk dapat menyampaikan syiar-syiar kedamaian di tengah kompleksnya kehidupan ini,” sambungnya.
Menyambut HAB ke72, Menag mengajak ASN Kemenag untuk mensyukurinya dengan dua cara, yakni: memelihara apa yang sudah dicapai dan meningkatkan capaian tersebut. “Saya juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh ASN Kemenag yang sudah membuktikan dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik,” sambung Menag.
Dalam Tausiyahnya, Aa Gym mengatakan kementerian yang sudah berumur 72 tahun ini harus terus mengevaluasi diri dengan menyempurnakan akhlak. Rasul diutus ke bumi untuk menyempurnakan kemulian akhlak.
“Siapa yang imannya paling afdol adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Kedamaian itu pasti karena akhlatul karimah. Akhlak itu sumbernya datang dari hati. Namun kita senantiasa mentata rumah daripada menata hati. Hati itu ada tiga yaitu, hati yang mati, hati yang berpenyakit dan hati yang sehat dan selamat. Nah kita pilih hati yang mana?” kata Aa Gym.
Menurut Aa Gym orang yang senang berbuat baik itu pasti berbagia. Dalam Islam keberuntungan itu adalah menguntungkan orang lain, bukan menguntungkan diri sendiri. Orang mulia itu bukan dari apa yang dikumpulkan melainkan apa yang diberi.
“Jadi kalau ada orang yang suka korupsi itu pasti jiwanya sakit. Mari kita tebarkan manfaat dan banyaklah berbuat kebaikan. Tidak perlu dianggap orang baik yang perlu itu jadi orang baik. Jagalah hati jangan kau kotori, jagalah hati lentara hidup ini . Lawan kedengkian dengan bersyukur,” kata Aa Gym.
sumber www.kemenag.go.id