Badan Eksekutif Mahasiswa Adakan MTQ dan Lomba Seni

Meulaboh (Humas) | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan lomba seni, bagi siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se Kabupaten Aceh Barat, di kampus setempat, Selasa 7 Maret 2017.

Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan Drs. H. Arif Idris, MA dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut menyatakan mendukung adanya kegiatan seperti yang diselenggarakan BEM ini. Arif berharap acara kegiatan ini terus dilakukan.

” Ini bagian dari peran STAIN sebagai lembaga pendidikan Islami di Aceh Barat” Jelasnya.

Ketua Pelaksana, Muhammad Yusuf mengatakan, kegiatan akan berlangsung dari tanggal 7 sampai 11 Maret 2017 ini, diikuti oleh 400 peserta dari seluruh SMA yang ada di Aceh Barat. Untuk cabang perlombaan MTQ, dibagi dalam dua bagian, Tilawatil Quran dan Syahril Quran. Untuk bidang seni, ada rapai geleng dan nasyid.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan kampus dengan masyarakat, terutama dalam meningkatkan animo mahasiswa baru,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, mekanisme lomba Tilawah diwakili setiap peserta laki-laki dan perempuan. Untuk kategori syarhil berbentuk kelompok, tiap peserta tiga orang, baik laki-laki atau perempuan. Sementara rapai geleng, tiap sekolah bisa diwakili satu grup dengan anggota sembilan atau 11 orang, termasuk syahi.

“Semoga dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, minat masyarakat untuk memilih STAIN Teungku Dirudeng Meulaboh makin meningkat,” harapnya.

ketua BEM dalam sambutannya mengatakan Aceh memiliki kebudayaan sangat beragam yang menjadi identitas masyarakat. Namun sekarang, minat masyarakat, terutama generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan kebudayaan yang ada, mulai luntur. Tergurus perkembangan zaman. untuk itu dirasa perlu dilakukan kegiatan seperti ini.

Lebih lanjut ia memaparkan, acara yang diadakan dari tanggal 7 sampai 11 Maret 2017 tersebut, untuk mendukung melestarikan dan memperkenalkan kembali budaya Aceh yang sudah mulai ditinggalkan kaum remaja.[]

Leave a comment