Meulaboh – Sebanyak 1 Dosen dan 2 Mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam pada STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh ikut berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM) Internasional yang diadakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh dengan tema ‘Mengabdi untuk Negeri, Membangun Gampong Tangguh’. Selasa, 10 September 2024
Mereka adalah, Siti Nurkhafifah Marisa, Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam. Nadia Oktaviasi, mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Alwi Alfandi Saragih, mahasiswa Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Kegiatan yang berlangsung di Gampong Ie Se’um, Kecamatan Masjid Raya. Kabupaten Aceh Besar itu mulai tanggal 03 – 08 September 2024 dan turut diikuti juga oleh University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Islam Pahang Sulthan Ahmad Syah (UNIPAS), University Malaysia Terengganu (UMT), Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang, UIN Bandung, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Bone, dengan jumlah keseluruhan peserta sebanyak 50 orang.
PKM adalah Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang sudah diadakan dua tahun ini, dan kali ini kegiatannya ditingkat Internasional, tujuannya ialah untuk mengangkat kearifan lokal pemandian Ie Se’um (Air Panas) dan juga dapat meningkatkan amalan baik terhadap masyarakat setempat.
Ie Se’um (Air Panas) mengalir dari sumber mata air pengunungan yang memiliki potensi sebagai kearifan lokal. Ie Se’um tersebut memiliki beberapa manfaat kepada seluruh masyarakat dijadikan tempat wahana pemandian kolam. Namun, ie se’um sangatlah bagus untuk kesehatan dan juga sebagai terapi penyakit stroke dan apapun penyakit itu. Saat ini pun juga pariwisata ie se’um masih belum banyak dikenal sepenuhnya di seluruh Aceh, terutama dikarenakan kurangnya sumber teknologi yang mengupdate lokasi tersebut, dari lokasi yang agak jauh dari perkotaan (30 – 40 Menit dari perkiraan) dan fasilitasnya yang belum tercukupi.
Kesyariatan Islam masyarakat di sini pun sangat kokoh. Mereka memiliki kebiasaan selepas shalat itu terlebih dahulu melakukan shalawatan dan bedzikir. Anak-anak kampungnya pun juga memiliki bakat keislaman, suara para anak-anak di gampong ie se’um pun merdu dan bisa di geluti untuk menjadi pemuda-pemudi Bangsa.
Namun disini juga tak kalah keren oleh keluarga asuh para peserta, mereka memberikan kasih sayang selperti ia memberikan kepada anak kandungnya sendiri, dan tiada satu peserta pun dibuatnya tidak nyaman, merasa sedih kelaparan, dan kesusahan.
Ketua Panitia Dr. Sakdiah, M.Ag menyampaikan, kegiatan tersebut telah dilaksanakan selama enam hari, tepatnya dimulai sejak tanggal 3 sampai 8 September 2024. Penutupan PKM berlangsung dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama pengelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Wisata Ie Seum di gampong tersebut.
Alhamdulillah proses penutupan kegiatan malam ini berjalan lancar, semoga kegiatan ini bermanfaaat dan menambah wawasan masyarakat terutama dalam hal penataan destinasi wisata Ie Seum,” ujarnya.
“Dimana destinasi wisata Ie Seum nanti bisa dikelola dengan baik, seperti adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun tempat penjualan souvenir yang dibentuk di lokasi tersebut, juga pembangunan homestay dan lainnya, kemudian dengan penataan lebih bagus atau tersusun rapi maka akan meningkatkan ekonomi masyarakat itu sendiri dengan semakin banyaknya pengunjung,” tambah Sakdiah.
Lebih lanjut Sakdiah menjelaskan bahwa PKM yang dilakukan di Gampong Ie Seum pada awalnya adalah untuk membuka persepsi masyarakat tentang betapa pentingnya lokasi pemandian Ie seum tersebut, sehingga perlu penataan dan pengelolaan yang baik dari pengurus wisata Ie Seum. Diantaranya lokasi penjualan hasil produk lokal juga kebutuhan pengunjung, tata letak, struktur bangunan dan lain sebagainya perlu terus tertata dengan baik.
Selain itu, keterjangkauan dan standarisasi harga barang perlu terus dipertahankan dan semakin ditingkatkan lagi, demikian juga dengan kebersihan lingkungan di lokasi wisata perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
Dimalam penutup acara dan perpisahan yaitu sesi Dimana peserta dan keluarga angkatnya untuk dipersilahkan agar saling memberi ataupun membalas pelukan hangat perpisahan Anak angkat dan ibu angkat, namun juga sesi tersebut menguncangkan para penonton yang melihatnya. Dikarenakan berhasil dibuat mengalirkan air mata, dan ketika pulang mereka tidak lupa memberi hadiah sebagai kenangan kepada keluarga angkatnya.
PKM ini memberikan peluang kepada semua peserta khususnya tiap mahasiswa dan mahasiswi yang sudah berinteraksi antara satu sama lain bukan sekadar dengan pelajar UIN ArRaniry tetapi juga dengan universiti lain terutamanya dengan Masyarakat setempat. Walaupun ada persamaan, tetapi juga terdapat perbedaan dari sudut bahasa, budaya dan adat yang telah banyak dipelajari selama program ini berjalan. Semoga pengalaman di Ie Se’um terkenang dalam memori semua peserta dan para pembimbingnya, Sehingga saat bertemu lagi kenangan tersebut masih abadi dalam ingatan.[]
HUMAS – STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
Penulis: Nadia Oktaviani