Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan RMB Berikan Materi pada Surah Film

HUMAS, STAIN Meulaboh – Dr. Bakhtiar, M.Pd Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Rumah Moderasi Beragama (RMB) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berikan materi pada kegiatan Surah Film dengan tema Melihat Isu Perdamaian dan Toleransi Melalui Film, di Aula kampus setempat. Kamis, 16 Maret 2023

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Indika Foundation bekerjasama dengan yayasan Jaring Inovasi Nanggroe (JINOE), Basajan Creative School (BCS), Sigeupai Sinema, dan Himpunan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh serta Rumah Moderasi Beragama (RMB) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh itu dimotori Peace Leader Aceh Barat, Muhammad Noza.

Dalam kegiatan ini, Noza mengajak mahasiswa untuk menonton dan diskusi film yang berkisah tentang dua mahasiswa asal Bugis yang merantau ke tanah Jawa karya MM Kine klub UMY dengan judul Mabbere dan satu video dengan judul Stop Insecure Kamu Itu Berharga karya Milenial Top yang mengulas berbagai topik mengenai tips, psikologi, dan motivasi hidup.

Ia melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang bagi generasi muda Aceh Barat dalam melihat film sebagai media yang sangat efektif untuk mengkampanyekan isu yang sedang terjadi di sekitar kita. Selain itu juga agar mereka mampu menjadi peace leader bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitar.

Adapun materi yang disampaikan oleh Dr. Bakhtiar, M.Pd adalah perlunya cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.

“Dalam moderasi beragama sangat diperlukan keterampilan sosial dengan sikap simpati dan empati. Simpati dan empati baik terhadap antar agama maupun dengan sesama agama atau seiman,” terangnya

Ia menuturkan, contoh bagaimana kehidupan antar umat beragama dalam kehidupan bersosial di Meulaboh, saya yang sejak kecil bertetangga dengan non muslim tidak pernah terjadi konflik, akan tetapi terus menjaga kehidupan bersosial dengan saling mengunjungi dikala tetangga mendapat kemalangan.

Ditambah lagi dengan memberikan contoh salah satu Warung Kopi dimana pengelolanya oleh orang non muslim dimana para pengunjung penikmat kopinya termasuk juga orang muslim.Bahkan sebagai sesama warga masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan sosial, seperti gotong royong, berkunjung dan membantu warga yang kemalangan, tanpa membedakan latar belakang agama. Hal tersebut berlangsung hingga saat ini.

Ia juga menyambut positif dengan kegiatan ini dan mendukung terus memanfaatkan media sebagai sarana dakwah moderasi beragama, dimana banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan moderasi beragama, termasuk melalui media film-film pendek.

“Mari terus kita bersama untuk mensosialisasikan gerakan moderasi beragama. Seluruh pihak harus bahu membahu menyampaikan dan memperkenalkan moderasi beragama kepada masyarakat,” tegasnya Bakhtiar.[]

Leave a comment