Ilmu Tafsir Induk Dari Segala Ilmu

HUMAS, STAIN Meulaboh- Ilmu tafsir Al-Quran merupakan induk dari segala ilmu, dikarenakan Al Quran sumber segala ilmu, bahkan disebut juga dengan jaringan Ilmu. Ujar Imam Kementerian Awqaf Mesir, Dr. Hazim Muhammad Hanafi pada saat mengisi materi pada Website seminar (Webinar) sesi 7 yang diadakan oleh Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, via Zoom pada Kamis 13 Agustus 2020.

Ia menerangkan, pengertian ilmu tafsir dari Imam Zarkasyi dalam kitab Al Burhan Fi Ulumil Quran: ilmu tafsir adalah ilmu dengannya dipahami kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang mencangkup penjelasan terhadap maknanya, menyimpulkan hukum dan hikmahnya serta sumber ilmu bahasa, nahwu, tashrif, ilmu ushul fiqh, ilmu qiraat, dan dibarengi dengan pengetahuan Asbab nurul, nashikh dan mansyukh.

“Keutamaan Kalam Allah (Al Quran) kepada umat, sama seperti keutamaan Allah kepada seluruh hambanya,” terang Hazim yang juga penasehat Dar al-Thullab al-Wafidin.

Ilmu tafsir termasuk ilmu paling luas dimana sangat sulit mendapatkan ujung dari pembahasan ini. Suatu ketika Ibnu Abbas tidak segera menjawab pertanyaan terhadap tafsiran sebuah surah karena keberadaan para kibar sahabat. Hal ini merupakan adab seorang penuntut ilmu karena ada yang lebih tua di majelis itu, diantaranya Adab sebelum Ilmu.

Sementara itu, Syeikh Anas Abdurrahman Busahah yang juga selaku narasumber mengatakan, Barang siapa yang memuliakan Al-Quran Allah, maka akan dimuliakan orang tersebut. Jika ada orang yang meremehkannya, maka Allah akan hinakan kehidupannya.

Selaku Pengajar di Ma’had Universitas Islam al-Imam tersebut menambahkan, Al-Quran menjadi petunjuk kepada semua orang (Hudan Linnas) tanpa kecuali. Bagi siapa yang mau menjadikannya sebagai petunjuk akan mendapatkannya bagi siapa yang mengabaikannya maka dia telah jauh dari petunjuk tersebut.

“Allah turunkan Al Quran sebagai syifa (kesembuhan) dari penyakit jasad, sosial dan sakit hati, bahkan kesembuhan dari rasa khawatir bahkan obat bagi kehidupan,” jelas Syeikh Anas yang juga bertindak sebagai Imam Masjid al-Ghinam, kota al-Asha’ al-Sa’udiyyah.

Qu’ran juga sebagai Manhaj Al-Hayah Al-Mutakimil merupakam kurikulum kehidupan yang lengkap, hal itu menuntut manusia dari segala sisi kehidupan.

“Orang-orang yang jauh dari Al Quran, dia sebenarnya dalam kekurangan dari segala hal walaupun dia menunjukkan sebaliknya,” jelasnya

Pahala bagi mereka yang membaca kitab suci Al-Quran, sambung Syeikh Anas, nantinya akan mendapatkan satu pahala, jika orang itu masih terbata-bata dalam membacanya namun masih terus berusaha, maka Allah berikan dua pahala atas bacaan dan kesungguhannya.

Syeikh Anas mengatakan, Bukankah Al-quran mengangkat derajat orang yang menekuninya, Al-Quran juga menjadi pemberi syafaat pada ahli Quran nantinya di hari kiamat. Oleh sebab itu Al-Quran sangat mulia, maka gunakan waktu terbaik untuk membacanya.

“Apa yang dihafal dengan cepat akan mudah hilang pula, kecuali dia fokus untuk murajaah dengan penuh mujahadah,”tuturnya.

Disamping itu, Surianto Sudirman, Lc., MA yang juga narasumber menjelaskan, metode terbaik menafsirkan Al-Quran ialah dengan menafsirkannya dengan ayat Al-Quran itu sendiri, dimana Al-Quran juga menjelaskan pentingnya berpegang kepada perintah baginda Nabi Muhammad SAW, itu menjadi dalil yang kuat akan keselarasan Al-Quran dan As Sunnah.

Seorang Kandidat Doktor Hadits dan Ilmu Hadits pada Universitas AL Azhar, Mesir tersebut menerangkan, hubungan antara Al-Quran dan Sunnah adalah hubungan kesesuaian, tidak mungkin ada kontradiksi.

“Hadits adalah salah satu sumber penafsiran Al-quran, dimana tidak bisa seorangpun mengingkarinya,” jelas Surianto yang juga bertindak sebagai Dosen di STAIN Meulaboh itu.

Webinar yang dilaksanakan Unit Pelaksana Tugas Teknologi, Informasi dan Pangkalan Data (UPT-TIPD) bersama Pusat Penelitian dana Pengabdian Masyarakat (P3M) itu dipandu langsung oleh Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam (DKI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Fadhlur Rahman Armi, MA dan turut diikuti ratusan peserta, baik itu dari dalam maupun luar daerah.

Ketua Jurusan DKI STAIN Meulaboh, Dr. H. Adi Kasman, MA mengucapkan terimakasih dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan webinar ini, kita berharap agar kegiatan ini tetap berlanjut sehingga dapat menjadi lading ilmu besar bagi mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.[]

Leave a comment