TIPD STAIN Meulaboh – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh mewisuda 66 lulusan sarjana angkatan VI pada rapat senat terbuka, Kamis 11 April 2019, di aula kampus setempat.
Dalam laporan panitia pelaksana wisuda angkatan VI, yang dibacakan Wakil Ketua I bidang Akademik dan Kelembagaan, Drs. H. M Arif Idris, MA, keseluruhan wisudawan tersebut terdiri dari 40 lulusan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, 25 lulusan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dan 1 lulusan Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam.
Adapun lulusan terbaik pada wisuda kali ini berjumlah tujuh orang, yaitu Wahyu Afrida dari Prodi Perbankan Syariah, Yulia Nengsi dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Novi Aulia dari Prodi Hukum Pidana Islam, Meurahwan dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Fajrulfalah dari Prodi Hukum Tata Negara Islam, Revina Rahayu dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Suriati dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Pada kesempatan tersebut, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Inayatillah, M.Ag juga menyerahkan penghargaan kepada wisudawan disabilitas, atas nama Nurzakiya, Prodi Hukum Ekonomi Syariah.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. Inayatillah, M.Ag dalam amanatnya kepada wisudawan menyampaikan, sesuai dengan tema wisuda angkatan VI kali ini, “Disrupsi Mindset Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Tantangan Global,” sudah seharusnya STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berusaha melakukan berbagai perubahan untuk perkembangan di masa depan. Termasuk perubahan pola pikir, agar tidak terperangkap pada kejayaan di masa lalu.
“Tapi bersiap dengan strategi menghadapi masa depan. Pemahaman ini, harus mampu dipahami oleh semua unsur dalam satu lembaga, terutama pendidikan tinggi,” ujar Inayatillah.
Inayatillah mengatakan menjadi pemimpin di era yang serba berubah seperti hari ini memerlukan kemampuan-kemampuan baru. Terlebih pada era disrupsi saat ini, dimana perubahan menjadi sifat yang sangat cepat berubah. Karenanya tiap lembaga, terutama perguruan tinggi seperti STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, membutuhkan human capitalyang bermental driver.
“Sehingga nantinya mampu bersaing mensejajarkan diri, bahkan melebihi perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya di Aceh, Indonesia dan dunia,” tekannya.
Lebih lanjut Inayatillah menjelaskan, mental driver yang dimaksud adalah mereka yang memiliki tujuan dan kemauan kuat, serta tidak pernah lelah dalam berkontribusi bagi lembaga.
“Mental semacam ini sangat erat kaitannya dengan pola pikir. Membangun pola pikir yang berkembang, tentu membutuhkan latihan khusus,” sambungnya.
Menurutnya, semua permasalahan yang terjadi hari ini, mau tidak mau, lembaga pendidikan harus mampu mencari jalan keluarnya. Jika tidak, maka akan sulit mewujudkan pendidikan yang kontekstual terhadap zaman. Setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan di era 4.0, yaitudisruptive mindset, self-driving, dan reshape or cerate.
“Disruptive mindset adalah bagaimana manusia berpikir ditentukan oleh setting yang kita buat, sebelum berpikir dan bertindak. Self-driving, menciptakan organisasi yang tangkas dan dinamis dengan sumber daya manusia (SDM) bermental pengemudi yang baik (good driver) bukan penumpang (passanger).Create, yaitu menciptakan sesuatu yang sama sekali baru, “mengambil yang baru yang lebih baik,” seperti pengembangan sistem pelayanan berbasis digital,” paparnya.
Disruptive innovation ialah inovasi yang tidak sekadar mengubah bentuk, ukuran, dan desain, melainkan inovasi menyeluruh yang mengubah metode, cara kerja, bahkan sesuatu yang tidak lagi relevan.
Inayatillah berharap, lulusan STAIN Teungku Dirudeng Meulaboh dapat menjadi lulusan yang mampu melakukan self-disruption. Menjadi good driver, bukan passanger. Senantiasamembuka diri, cepat dan tepat membaca situasi, berintegritas dan tangkas dalam bertindak.
“SDM yang bermental good driver akan mau membuka diri, cepat dan tepat membaca situasi, berintegritas, tangkas dalam bertindak, waspada terhadap segala kemungkinan buruk, dan mampu bekerja efektif, inovatif, dan efisien,” pesannya.
Wisuda Sarjana angkatan VI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh turut dihadiri, Bupati Aceh Barat yang diwakili Asisten II, Marhaban, beserta Forkopimda, lembaga mitra, orang tua wali wisudawan, dosen dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Kumardani, Lc, MA, Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Meulaboh.[]