Guru Besar UINAR Kuliah Umum di STAIN

TIPD STAIN, Meulaboh – Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof. Dr. H. Muhammad Hasbi Amiruddin, MA memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Rabu 25 Juli 2018.

Kuliah Umum yang bertema Islamisasi Islam di Turki ini membahas mengenai kejayaan Islam diturki yang sempat memudar dengan liberalisasi dankini kembali menjadi negara islamyang diseganai. Kegitan tersebut dihadiri para dosen dan mahasiswa

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Dr. Syamsuar, M.Ag dalam sambutan menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta yang hadir untuk memunculkan semangat untuk menjadi Islam Rahmatan Lil Alamin seperti Visi Kampus STAIN.

Selanjutnya Syamsuar mengatakan agar para dosen dapat mencontoh apa yang dilakukan pemateri dalam dunia yang ditekuni yakni konsisten melakukan penelitian dan menulis.

“Di usia yang tidak muda lagi, beliau (Pemateri-red) masih sangat produktif dalam menulis buku bahkan dalam setahun beliau bisa menerbitkan 2 buku” Ungkapnya kagum.

Prof. Hasbi, dalam materinya ia menjelaskan bagaimana Islam di Turki yang begitu hebat nya bisa berlangsung sampai saat ini dan menurutnya negara Islam yang sangat hebat di dunia ini Cuma ada dua, yang pertama Turki dan yang kedua adalah Arab Saudi. Bukan tanpa alasan, hal tersebut terjadi karna di turki yang memegang ekonomi adalah orang Turki itu sendiri.

“Maka jangan heran jika lebih dari 150 negara di dunia ini punya sekolah yang berlabel turki.” Tutur Prof Hasbi

Kemudian Ia menjelaskan majunya Islam di Turki disebabkan dua hal yakni konsistensi kekuatan militer dan Ilmu pengetahuan. Ia menjelaskan dari pengamatannya bahwa Turki saat ini sangat bangga dengan praktek-praktek keislaman. Menjadikan islam trend dalam keseharian.

“Maka jangan salah jika orang Turki banyak mengislamkan orang kafir” Ungkapnya.

Hasbi berpesan agar umat Islam di Negara Indonesia jangan lalai dan jangan terkecoh dengan suasana yang ada jika kita ingin Islam maju maka buang semua dugaan dan prasangka yang buruk. (Ikhsan/Lentera)

Leave a comment